Peluang Usaha dan Bisnis Waralaba - Ide-ide Kecil yang Melahirkan Bisnis Miliaran Dollar Judul Buku :100 Great Business IDEAS Penulis...
Peluang Usaha dan Bisnis Waralaba - Ide-ide Kecil yang Melahirkan Bisnis Miliaran Dollar
Judul Buku :100 Great Business IDEAS
Penulis : Emily Ross dan Angus Holland
Suatu saat menjelang liburan secara tidak sengaja tukang cat yang sedang mengecat jendela bank itu membuat kesalahan sehingga sebagian cat jatuh di atas kertas ketikan Graham sehingga menutupi noda-noda hitam tadi. Kejadian itu memunculkan ide membuat Liquid Paper yang hingga kini sudah mendunia dengan penjualan lima juta botol tahun 1972 dan terus meningkat.
Itu baru sepenggal kisah dari berbagai kisah unik dalam buku berjudul “ 100 Great Business IDEAS” yang ditulis oleh Emily Ross dan Angus Holland yang belakangan didapuk sebagai salah satu buku terlaris sepanjang sejarah.
Selanjutnya, dalam buku ini, Ross dan Holland memilah-milah kisah sukses perusahaan-perusahaan tersebut atas dasar sejarah dan kecenderungannya. Tak heran pembaca akan sangat mudah memahami apa yang membuat produk tertentu bisa sukses.
Sebut saja, handphone Nokia berhasil di pasaran karena kekuatan adaptasi modelnya, Starbucks berevolusi dari hanya sebuah toko penjual biji kopi dan Coca Cola baru berjaya setelah dikemas dalam botol hingga penjualannya saat ini sekitar 12.600 kemasan setiap detik.
Kisah lainnya adalah James Dyson yang menghabiskan 3,5 tahun untuk membangun 5.127 buah prototipe vacuum cleaner hingga akhirnya berhasil membuat alat itu bekerja dengan baik seperti juga pengembang Kettle Chips–kriping kentang berbumbu yang bahkan harus bertarung dengan merek-merek lain yang dikeluarkan perusahaan besar.
Belum lagi kisah menarik Dietrich Mateschitz yang mengadopsi ide orang lain, dimana mengubah tonik menyehatkan asal Thailand, Krating Daeng menjadi manis dan berbuih yang cocok untuk orang-orang Austria. Ia lalu mengemasnya dalam kaleng ramping dengan merek Red Bull dan pada tahun 2006, penjualannya mencapai 3,5 miliar dolar AS dan perusahaannya terus berekspansi.
Kisah yang sama juga dialami oleh Michael Dell yang sukses mengambil ide yang sudah ada lalu dieksekusi dengan baik. Dia mulai membangun computer rakitan di kamar kosnya dan menjualnya dengan harga relative murah melalui pos dan kini computer Dell sudah mendunia, Demikian juga dengan Sergey Brin dan Larry Page yang melakukan inovasi serupa dan Google-nya sukses bersainding dengan mesin pencari yang lebih dulu ada seperti Yahoo!, Alta Vista dan Lycos.
Kisah berbeda dialami oleh Coco Chanel yang tidak mengambil untung dari inovasinya. Ketika parfum pada umumnya dibuat dengan satu jenis bunga, Coco menemukan ramuan parfum perpaduan beberapa jenis bunga yang melahirkan Chanel No. 5. Ia berkongsi dengan keluarga Pierre Wertheiner, yang mempunyai infrastruktur untuk memproduksi parfum berskala besar. Dalam hal ini bukan Chanel yang menikmati kekayaan tetapi keluarga Wertheiner.
Keberanian mengambil resiko oleh para creator dan innovator juga dikasahkan dalam buku ini, seperti kisah ketika Steve Zoniak ditolak Hewlett-Packard, saat menunjukan model komputer buatannya yang kemudian membuat Zoniak bekerjasama dengan Steve Jobs kemudian melahirkan komputer bermerek Apple dengan modal yang terbatas.
Siapa dan apa yang berada di balik sukses bisnis senilai miliaran dolar AS? Semuanya bisa Anda baca di dalam buku ini. (Alan-/www.majalahfranchise.com)
Judul Buku :100 Great Business IDEAS
Penulis : Emily Ross dan Angus Holland
Pendapatan miliaran dolar AS dari penjualan jutaan produk Liquid Paper memang bakal mengundang decak kagum. Namun mungkin belum banyak yang tahu bahwa ternyata produk Liquid Paper itu kini “ada” karena ide kecil seorang sekretaris bank di Texas tahun 1950-an.
Di masa itu, mesin tik listrik mulai merambah ke kantor-kantor di Amerika. Mesin tik ini ternyata membuat Graham sangat pusing karena pita karbon yang digunakan selalu saja meninggalkan noda pada kertas ketika terjadi kesalahan ketik.
Di masa itu, mesin tik listrik mulai merambah ke kantor-kantor di Amerika. Mesin tik ini ternyata membuat Graham sangat pusing karena pita karbon yang digunakan selalu saja meninggalkan noda pada kertas ketika terjadi kesalahan ketik.
Itu baru sepenggal kisah dari berbagai kisah unik dalam buku berjudul “ 100 Great Business IDEAS” yang ditulis oleh Emily Ross dan Angus Holland yang belakangan didapuk sebagai salah satu buku terlaris sepanjang sejarah.
Selanjutnya, dalam buku ini, Ross dan Holland memilah-milah kisah sukses perusahaan-perusahaan tersebut atas dasar sejarah dan kecenderungannya. Tak heran pembaca akan sangat mudah memahami apa yang membuat produk tertentu bisa sukses.
Sebut saja, handphone Nokia berhasil di pasaran karena kekuatan adaptasi modelnya, Starbucks berevolusi dari hanya sebuah toko penjual biji kopi dan Coca Cola baru berjaya setelah dikemas dalam botol hingga penjualannya saat ini sekitar 12.600 kemasan setiap detik.
Kisah lainnya adalah James Dyson yang menghabiskan 3,5 tahun untuk membangun 5.127 buah prototipe vacuum cleaner hingga akhirnya berhasil membuat alat itu bekerja dengan baik seperti juga pengembang Kettle Chips–kriping kentang berbumbu yang bahkan harus bertarung dengan merek-merek lain yang dikeluarkan perusahaan besar.
Belum lagi kisah menarik Dietrich Mateschitz yang mengadopsi ide orang lain, dimana mengubah tonik menyehatkan asal Thailand, Krating Daeng menjadi manis dan berbuih yang cocok untuk orang-orang Austria. Ia lalu mengemasnya dalam kaleng ramping dengan merek Red Bull dan pada tahun 2006, penjualannya mencapai 3,5 miliar dolar AS dan perusahaannya terus berekspansi.
Kisah yang sama juga dialami oleh Michael Dell yang sukses mengambil ide yang sudah ada lalu dieksekusi dengan baik. Dia mulai membangun computer rakitan di kamar kosnya dan menjualnya dengan harga relative murah melalui pos dan kini computer Dell sudah mendunia, Demikian juga dengan Sergey Brin dan Larry Page yang melakukan inovasi serupa dan Google-nya sukses bersainding dengan mesin pencari yang lebih dulu ada seperti Yahoo!, Alta Vista dan Lycos.
Kisah berbeda dialami oleh Coco Chanel yang tidak mengambil untung dari inovasinya. Ketika parfum pada umumnya dibuat dengan satu jenis bunga, Coco menemukan ramuan parfum perpaduan beberapa jenis bunga yang melahirkan Chanel No. 5. Ia berkongsi dengan keluarga Pierre Wertheiner, yang mempunyai infrastruktur untuk memproduksi parfum berskala besar. Dalam hal ini bukan Chanel yang menikmati kekayaan tetapi keluarga Wertheiner.
Keberanian mengambil resiko oleh para creator dan innovator juga dikasahkan dalam buku ini, seperti kisah ketika Steve Zoniak ditolak Hewlett-Packard, saat menunjukan model komputer buatannya yang kemudian membuat Zoniak bekerjasama dengan Steve Jobs kemudian melahirkan komputer bermerek Apple dengan modal yang terbatas.
Siapa dan apa yang berada di balik sukses bisnis senilai miliaran dolar AS? Semuanya bisa Anda baca di dalam buku ini. (Alan-/www.majalahfranchise.com)